whatwonderfullworld.com – Transisi energi dan penggunaan sumber energi baru terbarukan menjadi sorotan utama dalam pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, dengan Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Hayashi Nobumitsu, di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian RI, Selasa (26/9/2023).
Pertemuan ini membahas berbagai inisiatif untuk memajukan program transisi energi bersama Indonesia-Jepang, terutama pembentukan Task Force untuk Transisi Energi dan Infrastruktur.
Indonesia dan Jepang telah meresmikan pembentukan Task Force ini sebagai platform kerjasama antara pemangku kepentingan dari kedua negara dalam mempercepat pengembangan transisi energi dan infrastruktur pendukungnya.
Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga dan Gubernur JBIC juga mencapai kesepakatan mengenai sejumlah area kerja sama yang dapat segera dijalankan melalui Task Force ini. Area kerja sama tersebut antara lain:
Peralihan dari PLTU ke PLTA di Pulau Kalimantan: Upaya untuk menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Pulau Kalimantan serta memperkuat sistem transmisi energi.
Peningkatan Efisiensi Pembangkit Listrik Geotermal: Fokus pada peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi geotermal sebagai salah satu sumber energi bersih.
Pemanfaatan Green and Blue Ammonia: Kolaborasi dalam pengembangan sumber energi dari green and blue ammonia sebagai alternatif energi yang ramah lingkungan.
Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS): Indonesia memiliki potensi besar dalam penggunaan CCUS, dan Jepang akan menyediakan teknologi terbaru untuk mendukung pengembangan sektor ini di Indonesia.
Menko Airlangga menyatakan, “Indonesia memiliki cadangan bahan baku besar untuk dapat dimanfaatkan sebagai CCUS, dan Jepang dapat menyediakan teknologi terbaru dalam pengembangan sektor ini di Indonesia.”
Gubernur Nobumitsu juga mengapresiasi dan memberikan selamat atas suksesnya pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia tahun lalu serta Chairmanship ASEAN pada tahun ini. JBIC berkomitmen untuk terus mendukung langkah-langkah Indonesia dalam program transisi energi dan mitigasi perubahan iklim, seiring dengan pengembangan ekonomi ramah lingkungan (green growth).
Gubernur Nobumitsu menambahkan, “Kami percaya Indonesia memiliki banyak potensi dalam sumber daya energi baru, salah satunya adalah biofuel. Banyak hal yang dapat kita kerjasamakan terkait hal itu, dan kami siap untuk terus mendukungnya.”
Semua kegiatan terkait transisi energi ini diharapkan dapat segera terwujud melalui Task Force yang telah dibentuk oleh Indonesia dan Jepang. Menko Airlangga juga berkomitmen untuk mempercepat implementasi kegiatan Task Force ini, dan telah menugaskan tim ahli yang terdiri dari pejabat Kemenko Perekonomian, Kementerian/Lembaga terkait, BUMN, dan sektor swasta untuk segera merumuskan kegiatan yang akan diajukan untuk kerjasama lebih lanjut dengan Jepang melalui JBIC. Dengan kerja sama ini, kedua negara berupaya menjadikan transisi energi hijau dan biru sebagai kunci menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.