whatwonderfullworld.com – Di awal 2023, mesin parpol mulai bergerak mempersiapkan calon yang akan diusung untuk Pilpres 2024. Bahkan sejumlah koalisi telah mendeklarasikan nama capres yang akan dimajukan dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.
Pilpres 2024 diyakini akan menarik, karena tak ada calon petahana yang ikut. Presiden Joko Widodo telah dua kali memenangkan Pilpres.
Sejumlah nama yang digadang-gadang akan memimpin Indonesia lima tahun ke depan juga telah bermunculan. Mereka memiliki latar belakang berbeda-beda, mulai dari menteri hingga kepala daerah.
Masyarakat tentu memiliki penilaian sendiri untuk memilih calon Presiden. Mereka akan melihat sejumlah aspek, mulai dari tokoh, hingga kinerja capres yang akan dipilih.
Dinamika menuju Pilpres 2024 semakin menarik dan menjadi perbincangan publik setelah sejumlah elite partai politik (parpol) mulai terbuka membicarakan arah koalisi dan menyodorkan sejumlah figur yang layak dicalonkan menjadi presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024
Direktur Eksekutif Indonesia Network Election Survei (INES), Nugraheni Kartika mengatakan, Indonesia Network Election Survei (INES) kembali melakukan survei tentang sosok pemimpin pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang membawa perubahan dalam pertumbuhan ekonomi.
Hasil Survei INES sebanyak 91,7 persen pelaku usaha puas terhadap perppu cipta kerja dan Perppu Cipta Kerja lebih akan berdampak positif bagi pelaku usaha dan investor, pelaku usaha menaruh harapan Perppu Cipta Kerja dapat membawa terciptanya iklim usaha yang sehat dan berdampak kesejahteraan bagi masyarakat. Dan sebanyak 8,3 persen tidak menjawab.
“Sebanyak 78,6 persen pelaku usaha puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi dalam penanggulangan covid 19 dan pemulihan ekonomi nasional dan dicabut PPKM sementara sebanyak 12,8 persen tidak puas dan sebanyak 8,6 persen tidak berkomentar, ” kata Nugraheni dalam keterangan tertulis, Kamis (19/1/2023).
Nugraheni dari hasil survei Kepada pelaku usaha ketika diminta untuk memilih parpol jika pemilu digelar hari ini maka partai Golkar paling banyak dipilih oleh para pelaku usaha dengan tingkat keterpilihan mencapai 20,8 persen, kemudian diurutan kedua PDI Perjuangan 17,7 persen, lalu Partai Gerindra 17,2 persen, PKB 6,4 persen, Nasdem 5,2 persen, PPP 4,7 persen , PAN 4,2 persen dan PKS 3,5 persen, Demokrat 2,7 persen , dan Parpol lainnya dibawah 1 persen dan yang tidak memilih sebanyak 13,3 persen.
“Mayoritas Pelaku usaha dalam survei ini berharap presiden terpilih nantinya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik bagi Indonesia, ” ucap Nugraheni.
Sebanyak 87,9 persen pelaku usaha diharapkan presiden terpilih dapat mewujudkan adanya kesinambungan dan konsistensi kepastian berusaha. Untuk itu, program-program kebijakan dan organ-organ akselerasi pembangunan ekonomi yang sudah berjalan baik diera pemerintahan Jokowi hendaknya dilanjutkan.
“Sebanyak 79,8 persen Pelaku usaha ingin presiden terpilih harus memprioritaskan di bidang ekonomi dengan menekankan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki motivasi kerja dan meningkatkan keterampilan kerja untuk mencapai produktivitas yang tinggi agar produk-produk nasional berdaya saing, “ucapnya.
Sebanyak 81,8 persen pelaku usaha menginginkan presiden terpilih dapat tetap mempertahan kebijakan yang memiliki semangat merombak birokrasi perizinan berusaha agar lebih terintegrasi, mudah, cepat, murah, dan transparan melalui sarana elektronik.
Dalam survei pada 1988 pelaku usaha di Indonesia nama Airlangga Hartarto paling tinggi tingkat kesukaan dan keterkenalannya dikalangan pelaku usaha , dari 1988 pelaku usaha sebanyak 82,8 persen mengenal, mengetahui dan suka dengan Airlangga Hartarto dalam mendukung usaha mereka disaat pandemik covid,sementara Prabowo Subianto dikenal dan diketahui oleh sebanyak 71,7 persen pelaku usaha tapi pelaku usaha tidak merasakan kebijakan dari Prabowo terhadap usaha mereka, sebanyak 60,6 persen mengenal Puan Maharani dan merasakan kebijakan dari Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI yang berdampak pada usaha mereka.
Sebanyak 48,8 persen mengenal Moeldoko dan merasakan sepak terjang Moeldoko dalam mendukung usaha mereka, sebanyak 69,8 persen mengenal ganjar pranowo tapi kebijakan Ganjar Pranowo tidak Ada yang berdampak pada usaha mereka disaat pandemik covid , sebanyak 60,7 persen pelaku usaha mengenal Anies Baswesdan tapi kebijakan Anies Baswesdan tidak Ada yang berdampak pada usaha mereka disaat pandemik covid ,dan sebanyak 23,7 persen pelaku usaha mengenal Erick Thohir kebijakan Erick Thohir tidak Ada yang berdampak pada usaha mereka disaat pandemik covid ,dan hanya berdampak pada pelaku kebijakan di BUMN saja.
Sebanyak 21,8 persen mengenal Sandiaga Uno kebijakannya tidak Ada yang berdampak pada usaha mereka disaat pandemik covid, kemudian dari nama nama tokoh yang dikenal oleh 1988 pelaku usaha , kemudian ditanyakan untuk memilih tokoh mana yang akan sebagai presiden jika pilpres digelar hari ini, maka nama Airlangga Hartarto paling banyak tinggi tingkat keterpilihannya sebagai Presiden RI dipilih sebanyak 30,4 persen pelaku usaha, disusul Prabowo Subianto 20,2 persen, Ganjar Pranowo 10,1 persen, Anies Baswesdan 7,2 persen, Moeldoko 6,8 persen , Puan Maharani 4,8 persen, Erick Thohir 2,4 persen, Sandiaga Uno 1,7 persen dan yang tidak memilih sebanyak 16,4 persen
Dari simulasi tokoh bakal capres dengan pasangannya bakal cawapresnya yang diusung KIB, PDI Perjuangan, Gerindra -PKB dan Nasdem-PKS-Demokrat dan diminta kepada responden untuk memilih jika pilpres digelar hari ini ,maka pilih responden kepada pasangan Airlangga Hartarto – Muldoko 40,2 persen , lalu Pasangan Prabowo Subianto – Muhaimin Iskandar 19,7 persen, Puan Maharani – Ganjar Pranowo 20,2 persen, Anies Baswedan- Agus Harimurti Yudhono 11,3 persen dan tidak memilih sebanyak 8,6 persen
Sementara itu, kata dia, simulasi pasangan capres – cawapres dengan komposisi sebagai berikut pasangan Airlangga Hartarto – Ridwan Kamil dipilih sebanyak 36,9 persen.
Seangkan jika Prabowo Subianto -Khofifah Indar Parawansa dipasangkan maka dipilih sebanyak 23,3 persen dan pasangan Ganjar Pranowo-Puan Maharani dipilih sebanyak 21,6 persen sedangkan pasangan Anies Baswedan -Ahmad Heryawan dipilih sebanyak 13,5 persen dan yang tidak memilih sebanyak 4,7 persen.
Selain itu, dengan simulasi tiga pasang capres -cawapres dari inner circle Jokowi, pasangan tokoh militer – sipil dan ditanyakan kepada responden untuk memilih jika pilpres digelar hari maka pasangan Airlangga Hartarto-Muldoko memiliki tingkat keterpilihan tertinggi, dipilih sebanyak 40,9 persen kemudian pasangan Ganjar Pranowo -Andika Perkasa dipilih sebanyak 28,8 persen dan prabowo Subianto-Erick Thohir dipilih sebanyak 18,6 persen dan tidak memilih sebanyak 11,7 persen.