whatwonderfullworld.com – Pada Agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024, Pemerintah Indonesia telah menegaskan komitmennya untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan nasional. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan, akses, dan kualitas konsumsi pangan di seluruh negeri. Salah satu inisiatif unggulan dalam upaya mencapai tujuan ini adalah proyek food estate atau lumbung pangan nasional yang telah dicanangkan di berbagai daerah.
Baru-baru ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Anggota Komisi IV DPR RI Alien Mus, serta beberapa Pejabat Pemerintah Daerah, mengunjungi food estate di Desa Riaria dan Desa Hutajulu, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Proyek food estate ini telah berjalan selama tiga tahun dan telah berhasil memproduksi berbagai jenis tanaman pangan, termasuk kentang, cabai, bawang merah, dan bawang putih.
Menko Airlangga mengungkapkan bahwa membangun sektor pertanian seperti ini memerlukan waktu dan dedikasi yang besar, karena membangun budaya pertanian bukanlah tugas yang mudah. Di samping itu, pematangan lahan juga memakan waktu, terutama ketika lahan tersebut memiliki tingkat keasaman yang rendah. Namun, proyek ini telah mencapai kemajuan yang luar biasa dalam waktu yang relatif singkat.
Selama kunjungan tersebut, Menko Airlangga juga mendengarkan aspirasi masyarakat dan Pemerintah Daerah terkait kebutuhan mereka dalam mendukung proyek food estate ini. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah sangat peduli terhadap kolaborasi dan partisipasi dari berbagai pihak dalam memastikan keberhasilan program ini.
Tak hanya itu, Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Ini termasuk upaya peningkatan produksi, diversifikasi pangan, efisiensi distribusi, penggunaan teknologi modern untuk meningkatkan produksi dan kualitas pangan, serta penguatan stok pangan nasional.
Menko Airlangga juga menyarankan agar pengembangan food estate dilakukan dengan pendekatan berbasis korporasi. Dengan mendorong petani untuk berkolaborasi dalam bentuk koperasi atau gapoktan, akan lebih mudah memberikan akses pendampingan, pembiayaan, dan fasilitas lainnya yang disediakan oleh Pemerintah, serta bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun sektor swasta.
Dalam penutupnya, Menko Airlangga berharap bahwa proyek food estate ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan mereka. Dengan demikian, upaya Pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan nasional akan semakin berhasil, membawa manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.