whatwonderfullworld.com – Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) merilis hasil survei yang mengukur persepsi atau opini masyarakat terhadap kinerja pemerintah dan kondisi politik nasional jelang Pemilu 2024, yang dilakukan sejak 19-31 Maret 2022.
Koordinator Penelitian LPMM Alamsyah Wijaya mengatakan survei ini mengambil sampel 2.200 responden yang mewakili Warga Negara di 34 Provinsi di Indonesia. Sampel dipilih secara acak dari populasi pemilih yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan yang sudah memiliki hak pilih pada saat survei dilakukan.
Dalam penelitian tersebut terkait perilaku memilih masyarakat menjelang Pemilu 2024, LPMM menemukan bahwa dukungan masyarakat terhadap partai Golkar menempati urutan teratas, dengan angka14,8%.
“Dalam survei ini responden ditanyakan mengenai pilihan partai politik jika pemilihan anggota DPR diselenggarakan pada saat wawancara survei dilakukan,” terangnya.
Dengan menggunakan metode pertanyaan terbuka, jika pemilu legislatif yang memilih anggota DPR diselenggarakan pada hari ini, partai politik apa yang akan Anda pilih?
“Dari jawaban 2.140 respoden ditemukan bahwa elektabilitas Partai Golkar yang tertinggi (14,8 persen). Dengan memasukkan hitungan Margin of Error (MoE) sebesar +/- 2,12%, ada tiga partai yang berpeluang mempunyai dukungan suara di atas 10% saat survei dilakukan, yaitu PDI Perjuangan dengan angka 14,2% dan Partai Gerindra sebanyak 13,9%,” ungkapnya.
Partai lain yang mendapat suara di atas ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4% adalah PKS (4,4%), PKB (4,3%), NasDem (4,1%).
Sedangkan Partai Demokrat (3,3%), PAN (1,7%), PPP (1,4%), Perindo (1,3%), PBB (1,1%), Garuda (1,1%), PSI(0,7%), Hanura (0,4%), Berkarya (0,3%), PKPI (0,2%). Namun, masih ada 32,7% responden dalam survei ini yang tidak menjawab pertanyaan tentang pilihan partai ini.
Selanjutnya, dengan menggunakan metode pertanyaan yang sudah tersedia dalam kertas kuisioner atau tertutup, ditanyakan jika pemilu legislatif diselenggarakan pada hari ini, partai politik apa yang akan Anda pilih?
“Dari Jawaban 2.140 Respoden ditemukan bahwa elektabilitas Partai Golkar masih tertinggi yaitu dipilih oleh 20,7% respoden. Dengan memasukkan hitungan Margin of Error (MoE) sebesar +/- 2,12% , ada tiga partai yang berpeluang mempunyai dukungan suara di atas 10 persen saat survei dilakukan, yaitu PDI Perjuangan (18,2%) dan Partai Gerindra (17,9%),” terangnya.
Partai lain yang memperoleh suara di atas ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4% adalah PKS (5,4%), Partai Demokrat (4,6%), PKB (4,2%), NasDem (4,2%), dan Perindo (1,9%), PAN (1,8%), PRIMA (1,8%), PPP (1,6%), PBB (1,1%), Garuda (1,1%), Gelora (0,8%), PSI (0,7%), HANURA (0,4%), Berkarya (0,3%), Umat (0,3%), dan PKPI (0,2%). Namun, masih ada 12,8% responden dalam survei ini yang tidak menjawab pertanyaan tentang pilihan partai ini.
Lebih lanjut, dalam survei ini, responden juga ditanyakan mengenai preferensi pilihan calon presiden terhadap tokoh yang ada di pikiran responden.
Dengan metode pertanyaan terbuka, ditanyakan siapa pilihan Calon Presiden yang dipilih responden, nama Ketua Umum Partai Golkar muncul di urutan teratas dengan perolehan suara 18,3%.
Kemudian diikuti oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan perolehan 16,5%, setelah itu Ganjar Pranowo 14,1%, Puan Maharani 5,1%, dan Kepala KSP Moeldoko 4,7%.
Nama KSAD Jenderal Dudung Abdurachman juga muncul dengan perolehan suara 4,6%, Guburnur DKI Jakrta Anies Rasyid Baswedan 3,5%, Khofifah Indar Parawansa 3,4%, AHY (3,3%), Muhaimin Iskandar (3,2%) Sandiaga Uno 1,3%, Erick Thohir 1,1%, dan tidak menjawab sebanyak 21,1%.
Sementara, ketika ditanya dengan pertanyaan tertutup jika pemilihan Presiden diselenggarakan pada hari ini, dari 16 Tokoh ini siapa yang akan Anda pilih? Nama Airlangga Hartarto kembali menempati puncak urutan dengan perolehan 21,7%, diikuti Prabowo Subianto (17,6%), Ganjar Pranowo (16,4%), dan Puan Maharani (5,1%).
“Selanjutnya, ada nama Kepala KSP Moeldoko (4,7%) Dudung Abdurachman (4,6%) Gatot Nurmantyo (4,4%), Sri Mulyani (3,7%) ,Anies Rasyid Baswedan (3,4%), Khofifah Indar Parawansa (3,4%), Agus Harimurti Yudhoyono (3,3%), Muhaimin Iskandar (3,2%), dan Basuki Tjahaja Purnama (1,7%),” tuturnya.
Lalu ada nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan perolehan 1,4%, dan Mahfud MD dipilih 1,3%. Sementara itu, Sandiaga Uno dipilih 1,3%, dan Erick Thohir 1,1%. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 11%.
“Elektabilitas Airlangga Hartarto sebagai calon presiden paling tertinggi dibandingkan nama-nama lain, baik saat ditanyakan melalui pertanyaan terbuka maupun pertanyaan tertutup, dengan variasi simulasi baik jumlah maupun nama yang ditanyakan,” kata Alamsyah.
Namun, kata dia, elektabilitas Airlangga Hartarto yang berhasil dipotret dalam survei ini berkisar antara 21,7 persen dalam pertanyaan tertutup dengan simulasi dua nama capres head to head antara Airlangga vs Prabowo Subianto (sebanyak 48,7% memilih Airlangga dan 36,7% memilih Prabowo, sedangkan 13,9% tidak menjawab).
“Dalam pertanyaan tertutup dengan simulasi tiga nama capres head to head antara Ganjar Pranowo VS Airlangga Hartarto Vs Prabowo Subianto, sebanyak 31,7 % memilih Ganjar Pranowo dan sebanyak 38,4% memilih Airlangga dan 26,7% memilih Prabowo sedangkan 3,2% tidak menjawab,” tandasnya.
Survei ini memiliki margin of error +/-2.12% dengan tingkat Kepercayaan 95 %. Survei dilakukan dengan media saluran telepon dan menghasilkan data survei dari 2140 respoden dari 2200 responden oleh Surveyor yang terlatih, penentuan responden mengunakan metode “Home Location Register.”