whatwonderfullworld.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keynote speech dalam acara The International Real Estate Federation (FIABCI) Trade Mission 2023 di Jakarta, Selasa (19/09), untuk membahas langkah-langkah pemerintah dalam mendukung sektor properti dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Dalam pidatonya, Menteri Airlangga mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengambil berbagai tindakan untuk mendorong peningkatan permintaan dan investasi di sektor properti. Salah satu kebijakan yang diimplementasikan adalah Loan to Value 100% dan Financing to Value untuk kredit properti, yang berlaku hingga 31 Desember 2023. Langkah ini bertujuan untuk memberikan insentif kepada calon pembeli properti dan mendorong pertumbuhan sektor ini.
Dalam rangka menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan, tema “Green Cities for Greener Future” diangkat dalam industri properti. Pembangunan berkelanjutan dengan fokus pada kota ramah lingkungan diakui sebagai hal yang sangat penting. Sebagai contoh, proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) diwujudkan dengan visi kota hijau. Pembangunan ini akan memanfaatkan desain bangunan ramah lingkungan (green building) dan sistem pengelolaan air melingkar serta pendingin distrik untuk mencapai efisiensi dan konservasi energi yang tinggi.
Menko Airlangga juga menyoroti dukungan pemerintah terhadap konsep pembangunan hijau. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Struktur Bangunan Gedung telah dikeluarkan, yang mencakup ketentuan penerbitan sertifikat bangunan ramah lingkungan. Hal ini merupakan langkah konkret untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di sektor properti.
Selain itu, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja telah disahkan dengan tujuan memperbaiki iklim investasi di Indonesia. Sektor properti dianggap memiliki peran penting dengan multiplier effect signifikan terhadap lebih dari 174 industri pendukung properti, seperti konstruksi, tenaga kerja, dan bahan bangunan.
Dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, sekitar 273 juta jiwa, dan bonus demografi yang akan terus meningkat, permintaan properti di Indonesia, khususnya untuk kota cerdas dan ramah lingkungan, diprediksi akan terus meningkat. Indonesia menjadi tujuan investasi properti yang menjanjikan di dunia.
Demikianlah upaya pemerintah Indonesia dalam mendukung sektor properti dan pembangunan berkelanjutan. Langkah-langkah ini diharapkan akan memberikan dorongan positif bagi pertumbuhan ekonomi dan lingkungan yang lebih baik di masa depan.