whatwonderfullworld.com – Ketua DPD Golkar Bandung, Edwin Senjaya mengatakan, pihaknya sudah satu suara untuk memberikan dukungan kepada ketua umumnya Airlangga Hartarto maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024.
“Kita sebagai Kader Golkar di daerah akan selalu mendukung Ketum kita Airlangga Hartarto untuk maju sebagai Capres,” katanya, Minggu (8/5/2022).
Dia mengungkapkan, sudah banyak pihak yang memasangkan Airlangga dengan sejumlah tokoh, terlebih dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Diketahui, baik Airlangga dan AHY telah bertemu pada Sabtu 7 Mei 2022. Disebutkan pertemuan itu hanya sebatas silahturahmi Lebaran. Namun, tidak sedikit yang mengaitkan soal adanya gerilya politik jelang Pemilu 2024.
“Soal berpasangan dengan siapapun tidak masalah termasuk dengan AHY. Yang penting menang,” ungkap Edwin.
Dia merasa yakin, Airlangga bisa diterima di kalangan nasionalis dan kelompok islam. Termasuk apabila nantinya berpasangan dengan AHY sekalipun.
“Warna Golkar kan jelas, agamis-nasionalis, nasionalis-agamis,” terangnya.
Menurut dia, sampai saat ini Golkar Bandung juga telah gencar melakukan beragam strategi guna meningkatkan popularitas dan elektabilitas Airlangga sebagai calon presiden.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, berpesan kepada seluruh kader partai untuk fokus melaksanakan agenda politik 2024.
Hal itu disampaikan Airlangga saat menyampaikan sambutan dalam pelaksanaan salat Idulfitri 1443 H di Masjid Ainul Hikmah, DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (2/5/2022).
“Selanjutnya bagi para kader partai Golkar saya berharap dapat membulatkan tekad untuk terus melaksanakan agenda politik kita ke depan, baik tahun 2022, 2023, maupun 2024,” kata Airlangga.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli Kurnia menegaskan seluruh kader mendorong Airlangga sebagai Presiden. Hal itu juga sudah dilakukan sejak MUNAS 2019.
“Komitmen itu masih tetap kita jaga, dan semakin hari karena memang semakin dekat ya komitmen itu ditunjukkan dengan kerja-kerja serius dan jajaran partai,” bebernya.
Diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berkunjung ke rumah dinas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Komplek Widya Chandra 3, Nomor 6, Jakarta Selatan, Sabtu (7/5/2022).
Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyampaikan, AHY menilai bahwa silaturahmi antar pemimpin yang bersifat humanis dan kekeluargaan akan membangun semangat yang baik ke depannya.
“Dan ini sangat baik untuk bangsa dan negara ini. Jadi, tidak harus setiap pertemuan pemimpin politik nasional dilakukan hanya untuk tujuan politik,” tutur Herzaky mengutip pernyataan AHY usai pertemuan dengan Airlangga.
Menurut Herzaky, kunjungan itu tentunya untuk menjaga silaturahmi yang selama ini sudah terjalin dengan baik secara pribadi antara AHY dan Airlangga. Putra dari Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu pun memang bermaksud mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri secara langsung.
“Airlangga sendiri mengakui kalau komunikasi dengan AHY setiap saat memang berjalan dengan baik, tidak ada hambatan. Airlangga menyampaikan kalau dia sering saling berbalas pesan melalui WA dengan AHY. Dan, silaturahmi seperti ini tidak hanya akan dilakukan ketika lebaran saja, melainkan juga di waktu-waktu mendatang,” jelas dia.
Lebih lanjut, kata Herzaky, Ketum dua partai itu menjelaskan bahwa peluang untuk koalisi selalu ada.
Menurutnya, Airlangga sendiri menegaskan kebersamaan Golkar dan Demokrat sudah ada rekam jejaknya.
“Golkar dulu mendukung penggagas dan kader utama Partai Demokrat, Bapak SBY, selaku Presiden RI ke-6. AHY pun mengamini hal ini,” ujarnya.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai kedua nama tersebut bisa menjadi pilihan untuk mengurangi polarasasi “cebong” dan “kadrun” yang selama ini menghiasi wajah politik nasional Indonesia.
“Bisa saja Airlangga dan AHY itu mengurangi polarisasi. Keduanya tidak masuk dalam lingkungan itu,” ujar Adi dalam keterangannya.
Adi menilai Pilpres 2024 mendatang perlu ada sosok-sosok yang bisa maju sebagai calon alternatif, sebab polarisasi politik masih terasa hingga saat ini.
Polarisasi “cebong” “kadrun” itu berada dalam tiga nama yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
“Muncul nama-nama lain, seperti Airlangga dan AHY ini bisa menjadi daya tawar atau obat tawar,” kata Adi.
Meski demikian nama-nama alternatif itu masih bisa berubah. Adi menilai silahturami AH dan AHY tidak lepas hasil lembaga survei terkait elektabilitas calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
“Tapi sejauh ini kan belum ada kejelasan apakah Airlangga Hartarto atau AHY akan berkoalisi dengan siapa,” katanya.
Menurutnya, silaturahmi politik antarkedua pimpinan partai politik itu hal yang wajar, apalagi menjelang Pemilu 2024 yang tinggal tersisa 2 tahun lagi.
“Mungkin kegiatan-kegiatan seperti ini (silaturahmi politik) akan terus dilakukan,” ucap Adi.