whatwonderfullworld.com – Gedung Karya Kementerian Perhubungan menjadi saksi dari penandatanganan pakta integritas dan pelaksanaan Go Live Inaportnet Tahap I Tahun 2023 pada hari Senin (26/06). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, hadir dalam acara tersebut untuk menyampaikan pentingnya sinergi antar Kementerian dan Lembaga dalam memberikan pelayanan masyarakat.
Inaportnet, yang terintegrasi dengan sistem Indonesia National Single Window (INSW), merupakan bagian dari upaya digitalisasi layanan pelabuhan yang sedang dilakukan oleh pemerintah. Kementerian Koordinator Perekonomian, Stranas PK, Lembaga National Single Window, dan Kementerian/Lembaga terkait telah bekerja sama untuk mengimplementasikan Nastional Logistics Ecosystem (NLE) guna meningkatkan kemudahan pelayanan masyarakat melalui digitalisasi.
Menko Airlangga dalam pidatonya menekankan pentingnya sinergi dan penurunan biaya logistik. Dengan adanya Inaportnet, proses yang sebelumnya berhari-hari kini hanya memakan waktu hitungan jam. Kebijakan ini diharapkan dapat terus dilakukan untuk memperbaiki layanan pelabuhan.
Inaportnet berperan dalam mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan di berbagai instansi terkait. Sistem ini akan melayani kapal dan barang dalam kegiatan ekspor, impor, maupun domestik. Pada tahun 2022, Inaportnet telah diterapkan di 109 pelabuhan, dan untuk tahun 2023 direncanakan akan mencapai 151 pelabuhan, dengan 40 pelabuhan sudah memulai tahap pertamanya.
Selain itu, Menko Airlangga juga memberikan apresiasi kepada pimpinan Kementerian dan Lembaga atas pencapaian dan target penyelesaian Rencana Aksi National Logistics Ecosystem (NLE) yang telah berhasil dicapai. Hal ini telah menyederhanakan proses bisnis layanan pemerintah dan mendorong kolaborasi antara sistem layanan logistik swasta, domestik, maupun internasional.
Dalam upaya evaluasi dan monitoring NLE, kunjungan telah dilakukan ke beberapa pelabuhan, termasuk Pelabuhan Teluk Bayur Padang dan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan adalah implementasi backbone sistem Inaportnet di pelabuhan. Hal ini diperlukan untuk memastikan layanan NLE dapat diterapkan secara mandatori dalam membangun sistem logistik yang berfungsi sebagai layanan pengelolaan kepelabuhanan dalam kegiatan ekspor impor.
Menko Airlangga berharap Inaportnet dapat mewujudkan visi sebagai penggerak utama efisiensi dan layanan publik dengan menggunakan sistem elektronifikasi dalam kegiatan impor dan ekspor. Dengan demikian, diharapkan daya saing nasional dapat terus meningkat.
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Perhubungan, Koordinator Pelaksana Stranas PK, Kepala NSW, pejabat eselon 1 Kementerian dan Lembaga, serta pimpinan Badan Usaha Pelabuhan. Semua pihak yang hadir mengakui pentingnya langkah-langkah digitalisasi ini untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor logistik di Indonesia.
Menteri Perhubungan, yang juga hadir dalam acara tersebut, menyambut baik langkah-langkah digitalisasi yang dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Ia mengungkapkan bahwa digitalisasi layanan pelabuhan melalui implementasi Inaportnet merupakan langkah progresif yang akan memberikan dampak positif pada kelancaran arus barang dan meningkatkan efisiensi operasional di pelabuhan.
Dalam upaya mewujudkan visi ini, Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk terus mendukung dan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan lembaga terkait dalam implementasi Inaportnet di seluruh pelabuhan di Indonesia. Selain itu, pihak Kementerian Perhubungan juga akan terus melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap NLE untuk memastikan bahwa sistem ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang optimal.
Para pejabat eselon 1 Kementerian dan Lembaga turut memberikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan dalam mengimplementasikan digitalisasi layanan pelabuhan. Mereka mengakui bahwa langkah ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sektor logistik Indonesia dan menjadikan negara ini sebagai pusat logistik regional yang kompetitif.
Pimpinan Badan Usaha Pelabuhan juga mengungkapkan dukungannya terhadap implementasi Inaportnet dan digitalisasi layanan pelabuhan secara keseluruhan. Mereka berkomitmen untuk beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan teknologi guna meningkatkan kualitas layanan yang mereka berikan kepada pengguna jasa pelabuhan.
Diharapkan dengan digitalisasi layanan pelabuhan melalui implementasi Inaportnet dan sinergi antar Kementerian dan Lembaga terkait, akan terjadi peningkatan efisiensi dan produktivitas di sektor logistik. Proses yang sebelumnya memakan waktu berhari-hari dapat diselesaikan dalam hitungan jam, memberikan keuntungan bagi pelaku usaha dan masyarakat secara keseluruhan.
Selain itu, digitalisasi juga akan memperkuat konektivitas antara pelabuhan-pelabuhan di Indonesia dan memudahkan akses ke pasar internasional. Hal ini akan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi, dan penciptaan lapangan kerja.
Pemerintah berharap bahwa langkah-langkah ini akan terus berlanjut dan semakin ditingkatkan ke depannya. Dengan kerjasama yang solid antara Kementerian dan Lembaga terkait, digitalisasi layanan pelabuhan akan menjadi salah satu pilar utama dalam membangun sistem logistik yang efisien, modern, dan berdaya saing tinggi di Indonesia.