whatwonderfullworld.com – Sosok Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi kandidat terkuat Presiden Indonesia karena telah berhasil memulihkan ekonomi Indonesia akibat dampak pandemi Covid-19.
Hal itu merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Panel Survei Indonesia (PSI) yang dilaksanakan sejak 27 Oktober sampai dengan 12 November 2022 dengan melibatkan 2.100 responden dengan tajuk “Pengaruh Pemulihan Ekonomi terhadap Preferensi Masyarakat pada Pemilu 2024”.
Direktur Eksekutive PSI, Ahmad Loksukon mengatakan, hasil survei tergambar bahwa sebanyak 70,2 persen memilih sosok yang sudah memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menangani perekonomian negara dan pembangunan nasional, serta sudah nyata keberhasilannya dalam menangani pemulihan ekonomi.
“Kemudian sosok yang populer dikenal oleh masyarakat hanya dipilih sebanyak 15,7 persen, kemudian sebanyak 14,1 sosok yang merakyat,” ujar Loksukon dalam keterangannya pada Senin (21/11).
Selain itu, kata Loksukon, hasil survei menunjukkan bahwa preferensi publik jika Pilpres digelar hari ini, nama Airlangga Hartarto menjadi kandidat terkuat Presiden Indonesia.
“Sebanyak 19,7 persen responden memilih Airlangga Hartarto melalui pertanyaan terbuka,” katanya.
Kandidat terkuat kedua, yaitu 11,6 persen responden memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan urutan ketiga adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang dipilih sebanyak 11,3 persen, dan Anies Baswedan dipilih 9,7 persen.
“Selanjutnya diurutan keempat Kepala KSP Moeldoko 5,6 persen, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 3,9 persen. Kemudian, nama-nama gubernur yang masih menjabat juga masuk dalam daftar, yaitu Khofifah Indar Parawansa 3,4 persen dan Ridwan Kamil 3,2 persen,” jelas Loksukon.
Selanjutnya, Ketua DPR RI Puan Maharani 3,1 persen dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berada di posisi enam dengan persentase sebesar 2,7 persen.
Kemudian, disusul Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan suara responden sebesar 2,2 persen dan Menteri BUMN Erick Thohir 1,5 persen, dan yang tidak memberikan pilihan sebanyak 22,1 persen.
Kemudian, disusul Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan suara responden sebesar 2,2 persen dan Menteri BUMN Erick Thohir 1,5 persen, dan yang tidak memberikan pilihan sebanyak 22,1 persen.
Kata Loksukon lagi, hal yang sama terdapat pada pertanyaan tertutup dengan diberikan simulasi nama nama pada kertas kuisioner dengan diberikan pertanyaan jika Pilpres digelar hari ini.
“Tokoh mana tertera diatas yang akan dipilih? Airlangga Hartarto. Kandidat terkuat yang terpilih dalam survei ini adalah Airlangga Hartarto 25,3 persen,” terangnya.
Pada posisi kedua, diraih oleh Ganjar 17,2 persen, ketiga adalah Prabowo 16,8 persen, Anies Baswedan 6,4 persen, Puan Maharani 5,2 persen, Erick Thohir 4,1 persen, Muhaimin Iskandar 2,4 persen, AHY 2,2 persen, Sandiaga Uno 1,3 persen dan tokoh lainnya sebanyak 6,2 persen dan yang tidak memberikan pilihan sebanyak 12,9 persen.
Sementara itu, preferensi masyarakat partai politik yang akan dipilih jika Pemilu legislatif digelar hari ini, dengan menanyakan secara terbuka kepada responden terpilih jika Pileg digelar hari ini, caleg dan parpol yang akan dipilih berdasarkan survei yang didapat menempatkan Partai Golkar menjadi pilihan teratas dalam preferensi partai politik yang dipilih masyarakat.
“Jika Pileg digelar hari ini dengan elektabilitas (Golkar) mencapai 14,7 persen, disusul PDI Perjuangan 14,4 persen, diurutan ketiga Partai Gerindra 13,3 persen, PKB 6,4 persen, Demokrat 6,1 persen, PKS 5,2 persen, Nasdem 5,1 persen, PAN 3,3 persen, PPP 3,2 persen, partai politik lainnya 7,9 persen dan tidak memberikan pilihan sebanyak 20,4 persen,” tutur Loksukon.
Survei ini dilakukan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden terpilih di 34 provinsi dan populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu, dipilih secara random atau stratified multistage random sampling. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dalam asumsi simple random sampling dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,14 persen.