whatwonderfullworld.com – Dalam rangkaian kunjungan kerja Presiden Jokowi dan Annual Leaders’ Meeting (ALM) Indonesia-Australia 2023, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan Diaspora Indonesia yang berperan sebagai pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Australia, serta pelaku usaha yang bermitra dengan UMKM.
Pertemuan yang akrab dan hangat ini diadakan di Livingstone International Warehouse, New South Wales, Australia, pada hari Selasa (27/06). Turut hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI di Canberra Siswo Pramono, serta Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso dan Deputi Kerja sama Ekonomi Internasional Edi Pambudi yang mendampingi Menko Airlangga.
Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional baik Indonesia maupun Australia, dengan mengakui peran krusial UMKM sebagai mesin penggerak ekonomi. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2021, mencapai 60,51% atau sekitar Rp. 9,580 triliun. Selain itu, UMKM juga telah menyerap tenaga kerja sebanyak 97% atau sekitar 120,59 juta orang.
Meskipun UMKM Indonesia memiliki potensi yang besar, partisipasi mereka dalam Global Value Chain (GVC) masih terbilang rendah, hanya mencapai 4,1% dari total unit usaha. Angka ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia (46,2%), Thailand (29,6%), Vietnam (20,1%), dan Filipina (21,4%).
Dalam presentasinya, CEO Livingstone International, Ivan Paulus, yang juga merupakan diaspora Indonesia di Australia, menyampaikan bahwa produk-produk Indonesia cukup diminati di Australia. Namun, nilai serapan masih rendah. Dari 65 ribu jenis produk dengan nilai impor sebesar USD 220 juta, Indonesia baru menyumbangkan kurang dari 12%. Oleh karena itu, diperlukan upaya percepatan produksi dari pabrik-pabrik dan UMKM Indonesia untuk memenuhi kebutuhan produk Indonesia yang semakin meningkat di Australia.
Ivan Paulus juga menekankan komitmennya untuk mengalihkan sebanyak mungkin produk impor dari China menjadi produk dari Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan daya saing UMKM dan memperluas pasar ekspor. Ivan juga memperkenalkan para pelaku UMKM Diaspora Indonesia yang hadir dalam pertemuan tersebut, yang memiliki peran penting dalam mempromosikan produk Indonesia di Australia.
Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut menyampaikan berbagai dukungan pemerintah terhadap UMKM, seperti fasilitas pembiayaan dengan bunga rendah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta insentif fiskal bagi pelaku usaha yang berorientasi ekspor. Menko Airlangga juga mencatat bahwa dalam upaya memperkuat dukungan pemerintah terhadap UMKM, Presiden Joko Widodo telah menugaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Ekspor guna mendorong perluasan pasar ekspor bagi pelaku UMKM.
Dalam pidatonya, Menko Airlangga memberikan apresiasi kepada para diaspora yang aktif mendukung kemajuan UMKM Indonesia dan memasuki pasar ekspor, terutama pasar Australia. Ia mengungkapkan kekagumannya atas perusahaan Indonesia yang dipimpin oleh para juara UMKM Indonesia di negeri orang. Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan pelaku UMKM untuk mengoptimalkan potensi pasar ekspor dan meningkatkan daya saing produk Indonesia.
Pada pertemuan tersebut, Menko Airlangga dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau kontrak dagang antara Livingstone International dengan PT Asia Cakra Ceria Plastik dan Livingstone dengan La Moringa. MoU kerjasama juga telah dilakukan sebelumnya pada 8 Februari 2023 antara UMKM Yogyakarta dan para pelaku UMKM di Melbourne yang menggunakan dana keistimewaan dari DI Yogyakarta.
Selain itu, para menteri dan Duta Besar RI di Canberra turut mengunjungi warehouse yang menampung berbagai produk Indonesia yang dipasarkan di Australia. Mereka juga mencoba vending machine yang menyajikan berbagai makanan dan minuman produksi Indonesia. Hal ini sebagai upaya untuk mempromosikan produk Indonesia kepada masyarakat Australia dan meningkatkan eksposur UMKM Indonesia di pasar internasional.
Pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Diaspora Indonesia di Australia ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung UMKM Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Melalui kerjasama yang erat antara pemerintah, pelaku UMKM, dan diaspora Indonesia, diharapkan UMKM Indonesia dapat memperluas pasar ekspor dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di tingkat internasional.