whatwonderfullworld.com – Lembaga Penelitian Masyarakat Millenial (LPMM) melakukan survei terhadap perilaku Generasi Z dan Generasi Y terhadap kinerja pemerintah, parpol dan tokoh bakal Capres di 2024.
Survei dilakukan melalui metode Multi Stage Random Sampling dengan jumlah responden 2.140 orang yang berasal dari Generasi Z (17-25 tahun), dan Generasi Milenial (26-39 tahun). Survei dilakukan melalui sambungan telepon seluler dan Whatsapp Video Call secara langsung di 34 Ibu Kota Provinsi di Indonesia.
Chief Executive LPMM Alamsyah Wijaya mengatakan, Margin of error dalam survei ini sebesar 2.08 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Survei dilakukan pada tanggal 4 sampai 18 Maret 2023.
Responden dalam survei ini, secara umum, yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 51,4 persen sedangkan laki-laki 48,6 persen. Usia responden tertinggi berada di kisaran 18-25 tahun sebanyak 51,5 persen sedangkan usia 26-39 tahun berjumlah 48,5 persen.
“Ketika Gen Z & Y ditanyakan soal ketertarikannya pada topik politik di Indonesia, jawabannya kebanyakan biasa saja 61.5 persen dan sebanyak 9,8 persen yang menjawab menarik, sebanyak 7,6 persen sangat menarik dan selebihnya 21,1 tidak memberikan jawaban,” kata Alamsyah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/3/23).
Meski demikian, kata Alamsyah, juga berharap Presiden Indonesia pengganti Jokowi di 2024 harus dapat membawa Indonesia lebih baik lagi. LPMM menanyakan ke koresponden terkait sejumlah nama yang digadang-gadang jadi capres di 2024.
Pertanyaan dikhususkan terkait potensi dan sepak terjang tokoh hingga berdampak positif ke Generasi Y dan Z. Hasilnya, Airlangga Hartarto memperoleh hasil tertinggi dengan 84,8 persen tokoh berpengaruh terhadap kehidupan Generasi Y dan Z.
“Puan Maharani mendapat 50,3 persen, Prabowo Subianto 39,8 persen, Ganjar Pranowo 20,9 persen, Ridwan Kamil 11,8 persen, dan Anies Baswedan 10,1 persen,” jelasnya.
Kemudian, sambung Alamsyah, koresponden juga ditanyakan jika Pemilu digelar hari ini, siapa Capres yang akan dipilih. Hasilnya Airlangga Hartarto kembali menjadi juaranya dengan suara 29,8 persen.
“Prabowo Subianto mendapat 22,3 persen, Anies Baswedan 10,6 persen, Ganjar Pranowo 9,2 persen, Puan Maharani 4,8 persen, Sandiaga Uno 3,1 persen,” katanya.
Survei juga menanyakan persepsi Generasi Z dan Y terhadap Polri. Hal ini dilakukan setelah sejumlah badai menerpa Institusi Bhayangkara tersebut.
Hasilnya, sebanyak 82,8 persen responden menilai Polri dapat memperbaiki kinerjanya. Sementara 7,6 persen menyebut Polri belum dapat menjadi lembaga yang dipercaya, dan 9,6 persen tidak menjawab.
Menanggapi hasil survei LPMMP engamat Politik Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, Oktiva Anggraini mengatakan, hal yang wajar jika dukungan terhadap calon presiden (capres) di kalangan Gen Z dan Y lebih memilih Airlangga Hartarto. Namun Airlangga tak bisa berjuang sendiri tanpa kekuatan politik yang merata.
“Airlangga harus cermat mengisi waktu ini dengan membentuk berbagai relawan politik, tim medsos, menarik berbagai tokoh penting untuk menopang kekuatan di 2024. Kalau ini bisa diramu dengan baik, pasti bisa menjadi capres terkuat di 2024,” kata Oktiva.
Dia melihat cukup tinggi dukungan milenial karena rekam jejak Airlanggga cukup bagus, dan tidak tersandung kasus korupsi. Karena biasanya generasi Z dan Y melihat figur dari apakah ia pernah kena korupsi atau tidak.
“Jadi untuk Airlangga saya menjamin banyak generasi Y dan Z yang memberikan dukungan. Karena memang tokoh bersih pak Airlangga,” ucapnya.
Namun, terkait survei kepuasan masyarakat terhadap Polri,dia mengungkapkan, institusi Polri saat ini telah menunjukkan kinerja yang baik.
“Kinerja polri akhir -akhir ini mulai menanjak dan bagus, meski masih ditemui beberapa pelanggaran etika. Tetapi hal itu biasa dalam proses perbaikan sebuah organisasi,” ucapnya. (Ts)