Whatwonderfullworld.com – Suasana keakraban hubungan ekonomi bilateral mewarnai pertemuan tatap muka antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Gina Raimondo, US Secretary of Commerce pada Selasa (25/10) di Washington D.C. Pertemuan tersebut turut dihadiri juga oleh Menteri Perindustrian, Duta Besar RI di Washington D.C, beserta Delegasi Indonesia.
Berbagai topik yang menjadi perhatian dalam pertemuan antara Menko Airlangga dengan Secretary Raimondo antara lain menyangkut perkembangan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) dan usulan proyek-proyek infrastruktur potensial Indonesia yang dapat masuk dalam kerangka Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII).
“IPEF Ministerial Meeting pertama di Los Angeles dan pertemuan tindak lanjut setelahnya berjalan dengan lancar. Selanjutnya, Pemerintah Amerika Serikat akan menyusun pedoman tiap-tiap pilar IPEF, dan mendiskusikan capaian konkretnya,” papar Menteri Raimondo.
Menko Airlangga menyambut dan merespons dengan baik, “Kami memberikan apresiasi atas perkembangan IPEF sejauh ini dan mengingatkan kembali akan terwujudnya hasil konkret tersebut bagi negara-negara partisipan IPEF”.
Pemerintah Indonesia saat ini juga mengupayakan keanggotaan penuh dalam Financial Action Task Force (FATF) untuk memainkan peran penting dalam memerangi penghindaran pajak dan mempromosikan transparansi pajak global termasuk anti pencucian uang. Salah satu pokok bahasan dalam pilar 4 mengenai Fair Economy dalam IPEF dan Presidensi G20 Indonesia menyangkut juga isu penting FATF.
Kedua menteri memberikan perhatian pada berbagai usulan proyek infrastruktur strategis yang dapat dikerjasamakan. “Negara-negara yang menjadi partisipan IPEF akan mendapatkan prioritas dalam pendanaaan infrastruktur dari Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII),” tegas Menteri Raimondo.
Program inisiasi tersebut rencananya menjadi salah satu bagian dalam Agenda KTT G20 di Bali pada pertengahan November 2022.
Berbagai proyek strategis tidak luput dari perhatian kedua menteri, antara lain pengembangan sumber-sumber energi terbarukan, energi bersih, berbagai proyek dalam skema rantai pasok, pengembangan industri kesehatan, dan pengembangan pusat data. Menko Airlangga juga mempromosikan potensi dan kapasitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam dan Jawa Tengah untuk investasi AS.
Pertemuan diakhiri dengan komitmen bersama untuk mendorong dan melibatkan sektor swasta Amerika Serikat dalam langkah-langkah investasi ke depan di Indonesia.