Whatwonderfullworld.com – Sekjen Komite Anti Korupsi (KAKI) Firman mengatakan bahwa pihaknya heran Sestama BIN punya Investasi pribadi ratusan miliar jumlahnya, yang diinvestasikan pada Andi Wibowo seorang pengusaha dari Kepri yang diduga dari dana Taktis BIN, yang jumlahnya ratusan milliar. Dana tersebut dikelola oleh Jendral berinisial BS. Yang kemudian Dana yang diinvestasikan tersebut dibawa kabur oleh Andy Wibowo.
Firman menyebutkan, motif raibnya dana taktis operasional yang dikelola Komjen BS itu diinvestasikan pada perusahaan PT Gandasari sejumlah puluhan juta dollar Amerika, dalam kurun waktu 2021 sampai 2022. Namun penggunaan dana taktis BIN diduga digunakan Komjien BS.
Sementara itu ketika Sekjen KAKI dikonfirmasi terkait batahan Jubir BIN, dia menyebutkan dengan bantahan jubir BIN tersebut KAKI belum yakin.
“KAKI meminta PPATK untuk menelusuri dana yang diinvestasikan oleh Komjen BS. apakah bagian dari dana pribadi Komjen BS atau Dana Taktis BIN, ” ucapnya.
Dan apakah dana sebesar itu jika memang milik pribadi Komjen BS apakah ketika menbuat LHKPN dicatatkan sebagai kekayaan pribadi
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) BIN Wawan Hari Purwanto mengatakan, pengelolaan anggaran APBN di pemerintah dilaksanakan dengan berbasis kinerja, sehingga peruntukan penggunaan anggaran harus berbasis program kerja pada setiap Satker dan Unit kerja yang ditetapkan setiap tahunnya serta dalam pelaksanannya dilakukan pengawasan oleh pihak internal (Inspektorat) dan eksternal (BPK, BPKP dan pihak-pihak terkait).
Dalam pengelolaan APBN di Instansi Pemerintah sudah diatur pejabat perbendaharaan yang mengelolanya setiap awal Tahun Anggaran, al.: PA, KPA, PPK, Bendaharawan, dsb, sehingga tidak mungkin dikelola oleh perorangan.
“Jika dikelola perorangan akan dikomplain oleh para Kasatker dan Kepala Unit Kerja yang bertanggungjawab terhadap capaian program dan kinerja, “ujarnya.
Hasil Pemeriksaan BPK: Laporan Keuangan BIN 15 tahun berturut- turut mendapat predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), artinya pengelolaan anggaran di BIN sudah akuntabel.
“Jadi berita penyalahgunaan anggaran BIN untuk investasi adalah Hoax”, sebut wawan.