whatwonderfullworld.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan agar seluruh masyarakat waspada terhadap transmisi kasus Covid-19 varian Omicron di luar Jawa. Salah satu caranya melalui percepatan vaksinasi dosis kedua.
“Dosis kedua menjadi penting, terutama untuk kelompok lansia dan komorbid. Perlu vaksinasi agar Omicron tidak berpindah dari Jawa ke luar Jawa,” ujar Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Luar Jawa-Bali dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 7 Februari 2022.
Airlangga mengatakan jumlah vaksinasi dosis kedua di luar Pulau Jawa dan Bali masih rendah. Hanya ada dua provinsi yang telah mencapai angka vaksinasi dosis lengkap lebih dari 70 persen, yaitu Kalimantan Timur dan Kepulauan Riau.
“Kepulauan Riau 85,6 persen dan Kalimantan Timur 71,2 persen,” ucapnya. Sedangkan Kalimantan Utara baru mencapai 65,9 persen; Bangka-Belitung 68,3 persen; dan sisanya di bawah 60 persen.
Pemerintah juga mewaspadai transmisi kasus Omicron seiring perhelatan acara balap motor Moto GP yang akan digelar pada 18-20 Maret mendatang di Mandalika, Lombok. Presiden Joko Widodo alias Jokowi, kata Airlangga, telah meminta para menteri menyiapkan manajemen kesehatan, termasuk ketersediaan obat, di luar Jawa sembari mempercepat capaian vaksinasi.
Adapun secara keseluruhan, Airlangga mengimbuhkan, angka reproduksi kasus efektif di luar Pulau Jawa dan Bali mencatatkan kenaikan. Angka reproduksi di Kalimantan, misalnya, naik menjadi 1,02; Maluku 1,12; dan Nusa Tenggara menjadi 1,04. Sementara itu, kasus konfirmasi harian rata-rata sebanyak 2.405 atau 6,7 persen ari Pulau Jawa.
Sedangkan dari status level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakatnya (PPKM), Airlangga menyatakan jumlah kota dengan PPKM level 4 masih nihil. Selanjutnya kabupaten dan kota dengan level 3 sebanyak 37, level 2 ada 259, dan level 1 sebanyak 90.
“Kami menyiapkan isolasi terpusat sebanyak 27.766 unit dan sekarang terisi 303 atau 1,09 persen. Untuk pasien bergejala ringan atau OTG (orang tanpa gejala) akan didorong melaksanakan isolasi terpusat atau mandiri,” kata Airlangga.