whatwonderfullworld.com – Pemerintah Indonesia telah mengumumkan intensi untuk menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), organisasi kerja sama dan pembangunan ekonomi yang berbasis di Paris, Perancis.
Hal ini, Rabu (2/8/2023), sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mendorong pemanfaatan keunggulan demografis guna mencapai visi menjadi negara maju berpendapatan tinggi.
Reformasi struktural di tingkat domestik yang sedang dijalankan oleh Pemerintah mendapat dukungan komprehensif melalui proses aksesi keanggotaan OECD. Keanggotaan tersebut akan mempromosikan efisiensi dan harmonisasi kebijakan, menciptakan kesetaraan dalam dunia usaha, dan membantu Indonesia mencapai tujuan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 dan Visi Indonesia Emas 2045.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, keanggotaan di OECD akan memungkinkan Indonesia untuk terlibat aktif dalam diskusi global dan ikut serta dalam menentukan standar global yang diikuti negara-negara OECD. Hal ini akan memberikan keunggulan reputasi dan meningkatkan kepercayaan investor karena Indonesia akan menganut standar kebijakan yang unggul dan terpercaya.
OECD, sebagai organisasi beranggotakan negara maju, bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan standar hidup negara anggota melalui promosi ekonomi dan pengembangan sumber daya. Saat ini, Indonesia telah menjadi key-partner OECD bersama dengan Brazil, Tiongkok, India, dan Afrika Selatan.
Dengan 38 anggota yang telah bergabung, rata-rata PDB per kapita OECD pada tahun 2022 mencapai USD43,260.7 menurut data World Bank. Indonesia termasuk dalam kategori negara berpendapatan menengah-atas dengan pendapatan per kapita USD4,580 pada tahun 2022.
Kerangka kerja sama Pemerintah Indonesia dan OECD berada di bawah Perjanjian Kerangka Kerja Sama (Framework Cooperation Agreement – FCA) dan Program Kerja Bersama (Joint Work Programme – JWP). FCA Periode 2022-2027 dan JWP Tahun 2022-2025 menjadi dasar kerja sama antara kedua pihak, yang terfokus pada kebijakan makro ekonomi, kepatuhan pajak dan tata kelola yang baik, iklim usaha dan digitalisasi, serta human capital dan inklusi sosial, serta pembangunan berkelanjutan.
Dengan intensi resmi untuk menjadi anggota OECD, Indonesia berharap dapat memperkuat posisinya di dunia ekonomi global, meningkatkan kinerja perekonomian, dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam merumuskan standar kebijakan global. Keanggotaan di OECD akan membawa dampak positif bagi Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi negara ini.