whatwonderfullworld.com – Pemerintah Indonesia terus berupaya memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki negara ini dengan mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu upaya tersebut dilakukan melalui revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah kini fokus pada peningkatan materi praktek dalam kurikulum vokasi dengan melalui program magang.
Namun, program magang di dalam negeri masih menghadapi kendala, terutama terkait keterbatasan tempat magang baik dalam jumlah maupun kesesuaian dengan kebutuhan. Di sisi lain, beberapa negara saat ini menghadapi periode penuaan penduduk, yang berarti meningkatnya kebutuhan akan tenaga kerja muda dari luar negeri. Salah satu negara yang mengalami hal tersebut adalah Hungaria, dengan jumlah penduduk lanjut usia mencapai 20% dari populasi.
Melihat peluang kolaborasi yang ada, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Markija Berdaya dan KADIN Indonesia telah mengembangkan model bisnis baru untuk mengirimkan mahasiswa dari politeknik dan sekolah vokasi untuk melakukan magang selama 1-2 tahun di negara-negara industri, terutama Hungaria.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu prototyping yang akan terus dipantau oleh pemerintah. Pemerintah akan memonitor keberhasilan mahasiswa Indonesia di Hungaria serta dampaknya setelah mereka kembali ke tanah air. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat memperkuat industri dalam negeri dengan memberikan semangat dan etos kerja yang didapat oleh para peserta di Hungaria, salah satu negara maju dalam bidang industri.
Program magang ini memberikan keuntungan bagi peserta magang, seperti transfer kredit sebesar 20 SKS setiap semester sesuai standar magang yang direkomendasikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berdasarkan usulan KADIN Indonesia. Selain itu, peserta magang juga mendapatkan uang saku dan fasilitas seperti akomodasi dan asuransi sesuai standar di negara tujuan.
Program ini telah dimulai sejak tahun 2022 dan hingga saat ini, sebanyak 616 mahasiswa dari 60 Politeknik di seluruh Indonesia telah dikirim untuk melakukan pemagangan di 32 industri di Hungaria. Terdapat sekitar 800 mahasiswa lainnya yang saat ini sedang dalam proses persiapan untuk pemberangkatan. Pemerintah berencana untuk terus mendorong program ini agar dapat dikembangkan ke negara-negara industri maju lainnya di masa depan.
Dalam kesempatan melepas keberangkatan 30 mahasiswa Indonesia ke Hungaria untuk melakukan magang di perusahaan manufaktur ABS terbesar nomor dua di dunia, Continental, Menko Airlangga menyampaikan rasa bangganya terhadap peserta magang yang berkesempatan untuk meningkatkan keahlian di luar negeri. Ia juga memberikan pesan kepada para peserta magang agar memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh ilmu sebanyak mungkin.
Menko Airlangga mendorong peserta magang untuk belajar dan meminta pekerjaan yang praktikal serta untuk dipelajari. Selain itu, ia juga mengingatkan peserta magang untuk terus bertanya dan memperluas pengetahuan mereka.
Dalam acara tersebut, turut hadir Duta Besar Hungaria untuk Indonesia, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia, Direktur Markija Berdaya, dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemenko Perekonomian. Duta Besar Hungaria menyampaikan apresiasi atas kerjasama antara kedua negara dalam bidang pendidikan vokasi dan pelatihan. Ia berharap program ini dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Hungaria di berbagai sektor.
Program magang ke luar negeri merupakan salah satu langkah konkret yang diambil pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas SDM dalam rangka menghadapi tantangan dan persaingan global. Dengan memperoleh pengalaman magang di negara maju seperti Hungaria, para peserta magang diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan industri, serta membawa manfaat bagi industri dalam negeri setelah mereka kembali.
Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau perkembangan program magang ini dan memperluas kerjasama dengan negara-negara industri maju lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia dengan kualifikasi yang kompetitif dan kemampuan yang relevan dengan tuntutan dunia kerja global. Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi yang dimilikinya secara optimal dan menjadi negara yang memiliki SDM yang berkualitas tinggi.