Oleh: Albertus Dino
whatwonderfullworld.com – Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan agama. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, politik identitas semakin melebar dan menyentuh realitas kehidupan politik dan sosial Indonesia. Politik identitas merupakan fenomena politik di mana kelompok-kelompok tertentu membentuk identitas politik mereka sebagai dasar untuk memperjuangkan kepentingan mereka dalam arena politik. Kelompok-kelompok ini berjuang untuk hak-hak dan kepentingan mereka berdasarkan identitas mereka, seperti suku, agama, gender, dan kelas sosial. Dalam politik identitas, identitas kelompok menjadi penting dalam menentukan kebijakan dan orientasi politik. Namun, politik identitas dapat menyebabkan polarisasi dan konflik di tengah masyarakat.
Dalam menyikapi fenomena politik identitas di Indonesia, beberapa kalangan menyarankan agar kita melawan politik identitas dan memilih pemimpin yang mampu mempersatukan bangsa. Salah satu nama yang kini mencuat sebagai calon presiden pada pemilihan umum 2024 adalah Airlangga Hartarto.
Mengenal Sosok Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto adalah Ketua Partai Golkar yang pada saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Dia lahir di Surabaya pada 1 Oktober 1962 dan lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 1986. Sebelum terjun ke dunia politik, Airlangga pernah menjadi CEO PT Astra Graphia Tbk (2004-2009) dan Presiden Direktur PT Astra International Tbk (2009-2014). Dia juga menjadi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia pada 2015-2020.
Pengalaman Airlangga Hartarto di bidang ekonomi membuatnya menjadi sosok yang dianggap mampu memperkuat perekonomian Indonesia. Selain itu, ia juga dianggap sebagai sosok yang mampu membangun hubungan yang baik dengan para pemimpin dari negara lain. Potensi inilah yang membuatnya semakin dipandang sebagai sosok yang mampu menjadi presiden yang baik pada pemilihan umum 2024.
Melawan Politik Identitas
Namun, menjadi presiden yang baik tidak hanya berbicara soal ekonomi dan hubungan internasional saja. Dalam situasi politik dan sosial yang semakin kompleks di Indonesia, pemimpin yang mampu mempersatukan bangsa menjadi hal yang kian penting. Oleh karena itu, di tengah arus politik identitas, melawan politik identitas menjadi hal yang penting bagi calon presiden.
Melawan politik identitas tidak sama dengan menghilangkan identitas. Melawan politik identitas artinya menghargai keragaman identitas yang ada dan tetap mempertahankan kesatuan bangsa di atas perbedaan yang ada. Hal ini tidak mudah, mengingat arus politik identitas yang kian kuat dan meresahkan di tengah masyarakat. Namun, jika dilakukan dengan bijak dan tepat, melawan politik identitas dapat menjadi sebuah langkah penting menuju persatuan dan keberagaman yang harmonis.
Nah, pertanyaannya adalah bagaimana Airlangga Hartarto dapat melawan politik identitas? Tentu saja, hal ini bukanlah tugas yang mudah. Akan tetapi, berdasarkan latar belakangnya, ada beberapa potensi yang dimiliki oleh Airlangga Hartarto yang bisa digunakan untuk melawan politik identitas.
Pertama, Airlangga Hartarto memiliki pengalaman dan keahlian dalam bidang ekonomi. Menjadi presiden yang mampu meningkatkan perekonomian Indonesia dengan adil dan merata dapat menjadi langkah awal dalam melawan politik identitas. Dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diharapkan perbedaan-perbedaan yang ada dapat ditekan dan masyarakat lebih fokus pada hal-hal yang bersifat universal seperti kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan.
Kedua, Airlangga Hartarto dapat membangun kerjasama dengan berbagai kelompok masyarakat di Indonesia. Dalam membangun kesatuan bangsa, penting untuk membangun hubungan yang baik dan saling menghormati antara kelompok-kelompok masyarakat. Airlangga Hartarto dapat menggunakan pengalaman dan koneksi-koneksinya di dunia bisnis dan politik untuk membangun jaringan dengan berbagai kelompok masyarakat di Indonesia.
Ketiga, Airlangga Hartarto dapat memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam politik dan tindakan pemerintah. Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara Indonesia yang mengandung nilai-nilai kebhinekaan, demokrasi, dan keadilan sosial. Dalam melawan politik identitas, penting untuk mengembangkan nilai-nilai ini dan memperkuatnya dalam politik dan tindakan pemerintah.
Selain itu, Airlangga Hartarto dapat membangun pola pikir yang inklusif dan menjunjung tinggi persatuan. Hal ini bisa dilakukan melalui dialog dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, diharapkan kepentingan bersama dapat lebih dipertimbangkan dan keputusan yang diambil lebih inklusif.
Kesimpulan
Dalam menghadapi fenomena politik identitas yang semakin kuat di Indonesia, melawan politik identitas menjadi langkah penting dalam memperkuat persatuan bangsa. Dalam konteks pemilihan presiden 2024, Airlangga Hartarto memiliki potensi untuk menjadi calon presiden yang mampu melawan politik identitas.
Potensi tersebut antara lain pengalaman dan keahlian dalam bidang ekonomi, kemampuan membangun kerjasama dengan berbagai kelompok masyarakat, penggunaan nilai-nilai Pancasila dalam politik dan tindakan pemerintah, serta pola pikir yang inklusif dan menjunjung tinggi persatuan. Oleh karena itu, melawan politik identitas melalui langkah-langkah yang inklusif dan bijak menjadi hal yang penting bagi pemimpin Indonesia masa depan, termasuk calon presiden pada pemilihan presiden 2024.