whatwonderfullworld.com – Pakar komunikasi politik Universitas Multimedia Nusantara, Silvanus Alvin, mengungkapkan bahwa Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, punya peran penting dalam menjaga kestabilan perekonomian Indonesia.
Selain itu juga, masih ada pekerjaan rumah, untuk membuat Ketua Umum Partai Golkar itu semakin dikenal publik dan siap berkompetisi di Pilpres 2024.
“Dalam konteks ekonomi nasional, tentu ada peran Pak Airlangga, terutama mencegah resesi global dan berbagai tantangan lain terjadi di Indonesia,” kata Alvin, Jumat (6/1).
Peran Airlangga dalam mengorkestrasi perekonomian Indonesia bersama dengan menteri-menteri terkait, membuat Indonesia tangguh dari badai pandemi Covid-19 maupun perlambatan ekonomi dunia.
“Bila terkait dampak elektoral, maka di awal perlu sekali publik kenal. Publik kenal dulu, baru tahu apa yang dilakukan. Dengan kata lain, popularitas harus jadi pintu masuk,” ujar Alvin.
Airlangga tentunya harus mendapatkan dukungan penuh dari mesin partai. Kemudian, Airlangga juga perlu lebih aktif di media masa maupun media sosial.
“Salah satu saran yang sebaiknya dilakukan oleh Pak Airlangga, yakni bergerak di ranah media sosial. Lebih tepatnya masuk ke kanal-kanal video podcast para influencer yang masuk dalam kategori makro. Dalam konteks YouTube, minimal jumlah subscriber mencapai 1 juta,” jelas Alvin.
Setelah popularitas didapat, maka kinerja selama ini bisa publik akses di kanal-kanal berita.
Alvin menambahkan, di era digital sekarang, publik terutama generasi milenial dan generasi Z itu hyper kognitif atau seakan mau terus menerus menelan informasi.
“Tapi hyper kognitif itu diiringi dengan budaya logika atensi pendek atau hanya bisa fokus dalam durasi singkat,” ujarnya.
Direktur Eksekutif CISA Herry Mendrofa mengatakan, Airlangga kurang mendapat dampak positif dari kinerjanya yang dinilai apik dalam bidang ekonomi. Hal itu disebabkan faktor elektabilitas Airlangga tidak berdiri sendiri.
“Ada beberapa faktor menentukan elektabilitas orang yang mempengaruhi popularitasnya,” katanya di Jakarta, Jumat (6/1).
Menurut Herry, optimisme publik pada kondisi perekonomian nasional justru berdampak pada partai politik (parpol) dibanding sosok yang bersangkutan. Artinya, Golkar yang mendapat dampak positif dari kinerja Airlangga.
“Dampak elektoralnya itu kepada parpol yang lebih banyak berkecimpung dalam sektor kesejahteraan. Meski dalam catatan khusus, Golkar justru mendapat limpahan dukungan publik terhadap kinerja Airlangga,” tandasnya.
Herry menilai, hal itu patut dijadikan catatan oleh partai ketika kinerja Airlangga tidak berdampak positif pada sosoknya sebagai bakal Capres Golkar.
“Airlangga harus ke grassroot, memberi tahu dan mensosialisasikan kinerja terbaiknya secara individu. Itu yang kurang dari Airlangga,” sarannya.
Herry mengatakan, Airlangga patut memoles dirinya dengan berbagai capaian dan kinerja. Artinya, semua ini kembali pada branding, marketing politik untuk menunjukkan kualitas kinerja.
Menurut Herry, salah satu cara yang bisa dilakukan dengan memastikan nama Airlangga sebagai capres dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Golkar, PAN dan PPP.