whatwonderfullworld.com – Mengawali kunjungan kerja ke Thailand, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin Delegasi Republik Indonesia dalam sesi Working Lunch pada Pertemuan Tingkat Menteri APEC, Kamis (17/11).
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Wakil Menteri Perdagangan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan pentingnya global solidarity yang telah terbukti ketika pandemi Covid-19 melanda dunia.
“Pandemi covid-19 menunjukkan kepada kita bahwa global solidarity bukan hanya jargon. Tidak ada yang benar-benar aman, sampai seluruh dunia aman,” ungkap Menko Airlangga.
Menko Airlangga menekankan pentingnya menghubungkan kembali semua ekonomi APEC sebagai kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan. Menko Airlangga mengusulkan dua fokus kebijakan yakni sinergi sistem kesehatan dan konektivitas digital.
“Akses untuk mendapatkan vaksin dan transparansi dalam kebijakan kesehatan merupakan hal yang fundamental untuk pembukaan akses perjalanan yang aman dan menghubungkan kembali kawasan APEC. Perbedaan jenis vaksin antar ekonomi tidak perlu menjadi penghambat untuk pelaku perjalanan dalam kawasan APEC,” tegas Menko Airlangga.
Lebih lanjut, Menko Airlangga mendorong interoperability sertifikat vaksinasi di antara Ekonomi APEC. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengakui dan menerima berbagai macam jenis vaksin. Indonesia telah mempeloporinya dengan mengakui 98 jenis vaksin berbeda dari ekonomi APEC dan terus melakukan asesmen untuk pengakuan lebih banyak jenis vaksin Covid-19.
Menko Airlangga juga menggarisbawahi peran penting dari konektivitas digital yang telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Untuk mendukung hal tersebut, Indonesia telah membangun interoperability aplikasi pelacakan Covid-19 PeduliLindungi dengan aplikasi pelacakan lainnya seperti TraceTogether (Singapura), Tawakkalna (Saudi Arabia), dan European Union DCC (Uni Eropa).
Namun demikian, Menko Airlangga melihat bahwa masih terdapat tantangan untuk mewujudkan konektivitas digital, salah satunya digital divide yang terjadi baik di dalam maupun antar ekonomi APEC.
“APEC perlu mempromosikan interkonektivitas kawasan yang lebih luas. APEC dapat menjadi solusi untuk menjawab tantangan yang ditimbulkan. Public-Private-Partnership dapat kita dorong untuk pengembangan infrastruktur digital dan sumber daya manusia,” pungkas Menko Airlangga.