whatwonderfullworld.com – Forum L20 Labour20 yang merupakan engagement group dari serikat pekerja negaranegara G20 dan Global Union Federations ditujukan untuk mewakili kepentingan sektor tenaga kerja secara global. Dalam Presidensi G20 Indonesia, pertemuan L20 diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) serta didukung oleh International Trade Union Confederation (ITUC) dan Trade Union Advisory Committee (TUAC) to the OECD.
Bertempat di kantor Kemenko Perekonomian pada Selasa (18/10), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima audiensi dari Chair L20 Elly Rosita Silaban yang menjelaskan perkembangan pembahasan L20 dalam upaya reformasi tata kelola global.
Chair L20 Elly menyampaikan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi krisis ketidaksetaraan, perubahan iklim, pandemi Covid-19, dan masalah sektor kesehatan lainnya dalam kaitannya dengan perlindungan pasar tenaga kerja. Tercatat 60% dari pekerja global saat ini merupakan pekerja informal berpendapatan minimum dan belum mempunyai perlindungan sosial.
Dalam kesempatan tersebut, Chair L20 Elly juga menyampaikan rencana pelaksanaan KTT L20 di Bali pada 13-14 November 2022, back-to-back dengan KTT G20. KTT L20 akan membahas finalisasi rekomendasi kebijakan dari tiga prioritas utama L20 yakni Climate-friendly Jobs and a Just Transition to a Zero-Carbon Economy, Decent Work and Universal Social Protection and a Global Fund to Support the Poorest Countries, dan Extending Employment Protection to Digital Platform Workers.
Lebih lanjut, Menko Airlangga juga dijadwalkan untuk hadir dan menerima Komunike “Labour20 Statement to the G20 Leaders’ Summit 2022: a New Social Contract for Recovery and Resilience” pada penutupan KTT L20, 14 November 2022 mendatang.
Dalam audiensi tersebut, Menko Airlangga mengapresiasi L20 atas dukungannya dalam menyukseskan Employment Working Group (EWG) dan penyusunan dokumen keluaran Labour and Employment Ministers Meeting.
Forum EWG sendiri memiliki empat bahasan isu prioritas yang terkait L20, antara lain mengenai pekerja difabel, pelatihan vokasi inklusif berkelanjutan, kewirausahaan dan UMKM, serta perlindungan tenaga kerja.
Menko Airlangga juga mengapresiasi dukungan dan keterlibatan L20 dalam sejumlah pertemuan working group yang di antaranya yakni Trade, Investment, and Industry; Energy Transitions, Development; Tourism; Education; dan Agriculture.
“Perlu penguatan sinergi antara L20 dan working group serta engagement group G20 untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menjaga masa depan dunia melalui kualitas tenaga kerja yang produktif, inklusif, dan tangguh, terutama pasca pandemi,” jelas Menko Airlangga.
Turut hadir mendampingi Menko Airlangga yaitu Sekretaris Kemenko Perekonomian dan Deputi VII Kemenko Perekonomian. Sementara itu, Chair L20 didampingi oleh Alternate Chairs L20.